Selasa, 23 Juni 2009

Pentingnya Pemahaman K3LL

K3LL adalah mata kuliah wajib di Fakultas Teknik Universitas Indonesia. K3LL merupakan singkatan dari Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan. K3LL adalah suatu kompetensi wajib mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia.


Banyak sekali kerugian yang akan didapat bila aspek K3LL tidak diperhatikan. Mulai dari kerugian materiil, moril, psikologis, sosial dan lingkungan. Kerugian yang didapat bukan hanya kerugian langsung tetapi lebih banyak kerugian ikutan yang terjadi. Aspek K3LL harus dipahami sebagai sebuah kebutuhan untuk mencapai kualitas standar produksi internasional.


Pengajaran K3LL ditujukan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya aspek ini pada dunia usaha. Karena, kesadaran dan pemahamanlah yang mampu mengeliminasi semua resiko yang ada. Personal Protective Equipment bukanlah jalan utama untuk dapat memperkuat iklim K3LL di suatu industri. Selain itu, karena yang mempelajari materi ini adalah mahasiswa, maka diperlukan pula kompetensi untuk melakukan analisis serta pemberian solusi yang memang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah ini.

Merancang Generator Angin Skala Kecil untuk Tenaga 4-Crosses Traffic Light

Generator bekerja dengan menggunakan prinsip magnetic induction dan bekerja dengan prinsip left-hand rule ,yaitu:
1. Thumb Finger determine the direction of motion of inductor
2. Fore Finger determine the direction of flux
3. Other Finger determine the direction of current flow

Generator diklasifikasikan menjadi 2:
1. Generator AC
2. Generator DC

Dalam kesempatan kali ini, sekelompok mahasiswa tingkat I teknik mesin UI mencoba untuk membuat generator dengan tenaga angin sebagai sumber energinya. Prinsipnya sederhana, 3 bilah kincir angin dibuat dengan sudut 120 derajat satu sama lain dan kemiringan kurang lebih 12.75 derajat. Di titik pangkalnya, dipasang poros generator yang kemudian terhubung dengan slip rings, stator, sikat, komutator, dan armature. Angin yang berhembus akan memutar kincir sehingga poros akan ikut berputar dan menyebabkan garis-garis fluks terpotong dan menimbulkan tegangan induksi. Tegangan ini menyebabkan arus mengalir. Namun,tegangan yang dihasilkan adalah tegangan AC, sehingga dibutuhkan komutator untuk membuat arus yang mengalir adalah arus searah. Besarnya daya yang dihasilkan sangat tergantung dari kecepatan putaran kincir, yang artinya sangat tergantung dari kecepatan hembusan angin.

Daya yang dihasilkan ini akan diteruskan ke 4-crosses traffic light yang juga akan dibuat selanjutnya. Dengan ini, diharapkan iklim penelitian di Departemen Teknik Mesin akan menjadi bersemangat lagi dan menjawab kerinduan akan adanya kegiatan pengembangan teknologi mahasiswa yang diarahkan untuk community service. Ini adalah penelitian perintis untuk menuju penelitian yang jauh lebih besar dan jauh lebih bermanfaat sebagaimana yang telah dicontohkan oleh rekan-rekan mahasiswa S1 reguler tingkat atas, S1 ekstensi, S2 dan S3.

To Be the Most Prestigeous Place for Engineering Development...

Recap Kuliah Teknik Tenaga Listrik Semester Pendek

Intro
Mata Kuliah Teknik Tenaga Listrik merupakan mata kuliah yang amat menyenangkan dan mengasyikan bagi mahasiswa teknik mesin FTUI. Bapak Dr. Ir. Danardono A.S., PE, DEA adalah dosen yang mengaplikasikan cara mengajar mahasiswa pro-aktif. Beliau memberikan semua materi kuliah satu semester di awal pertemuan. Kemudian, beliau memberikan kuis setiap pertemuan untuk menguji kompetensi mahasiswa.







""""What Happened and What Will Happen?""""
Walaupun di awal-awal cukup kesulitan mengerjakan soal tentang phasor analysis, akhirnya para mahasiswa mulai terbiasa dengan cara mengajar yang diterapkan Pak Doni. Ini terlihat dari nilai kuis mahasiswa yang menurut Pak Doni sudah baik pada materi Introduction to Generators and Motors. Selanjutnya, pada kuis mengenai Proteksi Sistem Tenaga Listrik, para mahasiswa merasa optimis dengan hasil yang akan dicapai.





Materi berikutnya dari mata kuliah ini adalah merancang suatu sirkuit elektrikal-mekanikal. Pak Doni berharap para mahasiswa dapat mewujudkan harapan Prof. Raldi untuk membuat spinning camera. Walaupun terlihat sulit, para mahasiswa cukup optimis untuk bisa mewujudkannya. Maklum, anak UI gitu...


Hope
Sebagai penutup, adalah harapan seluruh mahasiswa untuk dapat memiliki kompetensi terbaik pada mata kuliah ini. Mahasiswa teknik mesin UI yang sedang bergairah untuk dapat bersaing di kancah Internasional tentu berambisi untuk menjadikan mata kuliah ini sebagai pondasi dasar kemampuannya untuk mengahadapi era kompetisi global. Namun, harus diakui, para mahasiswa mengharap penuh nilai A dari mata kuliah ini atas usaha sungguh-sungguh yang telah dikerahkan pada semester pendek ini meski seharusnya ini waktu liburan. Semoga Pak Doni melihat usaha para mahasiswa ini.AMIN

Konsep STEP I UI


Setelah diskusi sama temen-temen teknik perkapalan pas lagi rapat kerja eksekutif II hari kedua, pada akhirnya , ada beberapa hal yang gw dapet. Yang pertama, IMM FTUI 2009 masih ngutang program pengembangan teknologi buat teknik perkapalan. Yang kedua, anak kapal gak ada MARTEC tahun ini. Yang ketiga, anak kapal gak punya ajang sosialisasi jurusan.

Akhirnya, gw, Ruska, dan Maba mutusin buat bikin acara seminarnya anak kapal. Bukan buat nyaingin MechFair tapi byar bisa menunjang kebutuhannya anak kapal juga. Nama acaranya Seminar Teknik Perkapalan I Universitas Indonesia yang biar keren dipanggil STEP I UI. Isi acaranya sih standar, cuma seminar dan diskusi doang. Tapi biar keren kita coba ngangkat tema hankam buat acara ini. Ntar kita ngundang orang dari TNI, Tentara Malaysia dan para pakar perkapalan Indonesia. Tema diskusi yang pertama itu tentang Laut Territorial Indonesia trus yang kedua tentang peran industri perkapalan dalam memajukan pertahanan dan keamanan Indonesia. Mudah-mudahan acaranya sukses ni...

Ketua Bidang IPTEK IMM FTUI 2009, Tri Cahyo Wibowo, langsung mengutus gw buat ngurusin acara ini. Jadi, gw coba merangkul sebanyak-banyaknya konsep dan panitia buat acara ini. Anak kapal terbaik 2008, Ragil Tri Indrawati bakal gw jadiin ketua, tapi dia gak tahu. Soalnya gw cuma bilang dia jadi sekretaris aja.HEHEHE...

Tahun depan kayaknya gw dah gak ikutan IMM lagi, jadi tahun ini harus bener-bener luar biasa usaha gw... Maksudnya, adanya gw di IMM tahun ini mudah-mudahan bermanfaat bagi semua orang, terutama temen-temen mesin yang dah gw anggep kayak saudara gw sendiri. AMIN...

Rapat Ekskursi Teknik Mesin (termasuk Teknik Perkapalan) UI


Introduction
Setelah lelah mengerjakan soal kuis Statistika dan Probabilitas, E.G. masih OK buat mimpin rapat ekskursi. Pada garis besarnya, mulai dibicarakan waktu fix dan tempat kunjungan ekskursi. E.G. juga ngebahas konsumsi. Maklum anak mesin doyan makan...

Content
Waktu kunjungan kita dimajuin ni jadi tanggal 15-16 Agustus 2009. Walaupun agak aneh, dari Balongan ke Bandung cuma 3 jam. Trus kita juga nginep nih... Asik... Tempat kunjungan kita ke 5 lokasi: PT. Toyota Astra, Pertamina Balongan, PT. PINDAD, PT. AHM, PT. Cadburry. Oleh-olehnya: coklat, motor, mobil, tank and drum minyak...(hehehe)

Konsumsi juga dah fix kita bakal makan enak nih... Kata PJnya, pokoknya terima beres deh... dan kita bakal makan 3 hari non-stop.

Sempet rame ni pas ngebahas transportasi. Mungkin gara-gara inget gimana anehnya transportasi pas MeetingShip tahun ini. Ada yang usul kita naik DAMRI, tapi kata Audi(PJnya), enakan naik Deborah yang AC. Kamera buat dokumentasi juga dah disiapin. Trus acaranya juga bakalan asik. Selain kunjungan, kita akan banyak belajar tentang proses produksi dan konversi energi. Apalagi ada acara nyobain cita rasa coklat Cadburry...

Setelah diskusi beberapa saat, ternyata yang masih bermasalah tuh sie. publikasi. Spanduknya belum dibikin, trus belum dikasih tau juga tu anak kapal. Eit, ternyata duitnya belum ngumpul cuy... Jadi pake duit sendiri deh..Ni biasanya yang paling krusial di teknik, konsepnya OK, sumber daya OK, duitnya yang gak OK, akhirnya gak jalan deh(mudah-mudahan gak kayak gitu).

Akhirnya, rapat ditutup dengan bagi-bagi tugas buat ke lokasi-lokasi yang dah ditentuin. Sekarang pada semangat nih pas dikasih tugas, kita lihat kerjanya nanti...

CONCLUSION
Yuk kita support temen-temen kita yang udah semangat banget jadi panitia ekskursi tahun ini. Gak pernah ada keraguan dari pimpinan IMM FTUI sama kualitas panitia kali ini. Ada 2 hal penting yang harus diinget sama panitia:
1. Tetep semangat
2. Kondisi akademis harus terjaga

Senin, 22 Juni 2009

Direct Current Motors



INTRODUCTION
The dc motor is a mechanical workhorse, that can be used in many different ways. Many large pieces of equipment depend on a dc motor for their power to move. The speed and direction of rotation of a dc motor are easily controlled. This makes it especially useful for operating equipment, such as winches, cranes, and missile launchers, which must move in different directions and at varying speeds.

PRINCIPLES OF OPERATION

The operation of a dc motor is based on the following principle: A current-carrying conductor placed in a magnetic field, perpendicular to the lines of flux, tends to move in a direction perpendicular to the magnetic lines of flux. There is a definite relationship between the direction of the magnetic field, the direction of current in the conductor, and the direction in which the conductor tends to move. This relationship is best explained by using the RIGHT-HAND RULE FOR MOTORS.To find the direction of motion of a conductor, extend the thumb, forefinger, and middle finger of your right hand so they are at right angles to each other. If the forefinger is pointed in the direction of magnetic flux (north to south) and the middle finger is pointed in the direction of current flow in the conductor, the thumb will point in the direction the conductor will move. Stated very simply, a dc motor rotates as a result of two magnetic fields interacting with each other. The armature of a dc motor acts like an electromagnet when current flows through its coils. Since the armature is located within the magnetic field of the field poles, these two magnetic fields interact. Like magnetic poles repel each other, and unlike magnetic poles attract each other. As in the dc generator, the dc motor has field poles that are stationary and an armature that turns on bearings in the space between the field poles. The armature of a dc motor has windings on it just like the armature of a dc generator. These windings are also connected to commutator segments. A dc motor consists of the same components as a dc generator. In fact, most dc generators can be made to act as motors, and vice versa. It has two field poles, one a north pole and one a south pole. The magnetic lines of force extend across the opening between the poles from north to south. The armature in this simple dc motor is a single loop of wire, just as in the simple armature you studied at the beginning of the chapter on dc generators. The loop of wire in the dc motor, however, has current flowing through it from an external source. This current causes a magnetic field to be produced. This field is indicated by the dotted line through the loops. The loop (armature) field is both attracted and repelled by the field from the field poles. Since the current through the loop goes around in the direction of the arrows, the north pole of the armature is at the upper left, and the south pole of the armature is at the lower right. Of course, as the loop (armature) turns, these magnetic poles turn with it. Now, as shown in the illustrations, the north armature pole is repelled from the north field pole and attracted to the right by the south field pole. Likewise, the south armature pole is repelled from the south field pole and is attracted to the left by the north field pole. This action causes the armature to turn in a clockwise direction. After the loop has turned far enough so that its north pole is exactly opposite the south field pole, the brushes advance to the next segments. This changes the direction of current flow through the armature loop. Also, it changes the polarity of the armature field. The magnetic fields again repel and attract each other, and the armature continues to turn. In this simple motor, the momentum of the rotating armature carries the armature past the position where the unlike poles are exactly lined up. However, if these fields are exactly lined up when the armature current is turned on, there is no momentum to start the armature moving. In this case, the motor would not rotate. It would be necessary to give a motor like this a spin to start it. This disadvantage does not exist when there are more turns on the armature, because there is more than one armature field. No two armature fields could be exactly aligned with the field from the field poles at the same time.

Sabtu, 20 Juni 2009

Disiplin vs Rasa Kasihan



Setelah hidup di Indonesia hampir 19 tahun, akhirnya saya menyadari betapa sulitnya menegakkan disiplin yang ketat di tengah himpitan rasa bersalah karena kasihan terhadap orang yang melakukan tindakan indispliner. Disiplin adalah harga mutlak yang diperlukan untuk dapat terus memperbaiki diri dan untuk dapat menuju cita-cita yang diinginkan. Namun, ketika harus bertemu dengan apa yang disebut dengan rasa kasihan, maka disiplin menjadi terabaikan

Mungkin ini hanya pemikiran saya saja tetapi sepertinya akibat dari rasa kekeluargaan dan sikap gotong royong masyarakat Indonesia, maka rasa kasihan kita kepada orang lain menjadi lebih besar. Akibatnya, disiplin menjadi sulit ditegakkan. Inilah sisi negatif dari rasa kekeluargaan dan sikap gotong royong tersebut. Budaya luhur yang tentunya saya dan dunia kagumi tersebut ternyata masih saja mengandung kelemahan. Itulah mengapa Tuhan Yang Maha Esa mengatakan bahwa sebaik-baiknya manusia masih memiliki kekurangan.

Pada akhirnya, saya menyampaikan, disiplin wajib ditegakkan. Rasa kekeluargaan dan sikap gotong royong juga wajib dilaksanakan. Semua tergantung situasi dan kondisi yang ada. Semoga bermanfaat...

Jumat, 19 Juni 2009

HEAT TREATMENT


Heat Treatment atau proses perlakuan panas adalah proses pemanasan yang diikuti proses pendinginan selama waktu tertentu dan bila perlu dilanjutkan dengan pemanasan serta pendinginan ulang.

Tujuan heat treatment adalah:
1. memulihkan sifat semula suatu bahan yang terganggu karena proses pengerjaan
2. membuat sifat tertentu sesuai kebutuhan operasional/fungsional dan spesifikasi desain

Proses perlakuan panas diklasifikasikan menjadi 3:
1. Thermal
Yaitu proses perlakuan panas yang hanya memanfaatkan kombinasi panas dalam mencapai tujuan heat treatment itu
2. Termo-kimia
Yaitu proses perlakuan panas yang memnfaatkan kombinasi panas dan disertai dengan suatu rekasi dengan zat kimia atau dengan melakukan inerstisi dari unsur-unsur kimia pada bahan yang sedang diberi perlakuan panas untuk mencapai tujuan heat treatment itu.
3. Termo-mekanik
Yaitu proses perlakuan panas yang memnfaatkan kombinasi panas dan perlakuan mekanik (ditempa, dibubut, dipukul, dsb) pada bahan yang sedang diberi perlakuan panas untuk mencapai tujuan heat treatment itu.

1. Heat Treatment Thermal
a) Annealing
Annealing adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan proses restorasi (pengembalian sifat-sifat semula) atas paduan cold-worked atau yang telah diberi perlakuan panas. Annealing juga berfungsi untuk mengembalikan tekanan residual dalam suatu part manufaktur demi meningkatkan tingkat machinability dan kestabilan dimensional. Istilah annealing juga digunakan pada perlakuan panas pada kaca atau produk serupa, pada produk pengecoran, dan pada produk pengelasan.

Prose ini terdiri dari beberapa langkah, yaitu:
 Memanaskan benda kerja ke daerah temperature tertentu di dalam sebuah furnace
 Menahan temperature benda pada temperature tersebut selama periode tertentu
 Melakukan pendinginin lewat udara bebas atau dengan furnace

Proses ini dapat dilakukan dalam suatu atmosfer inert atau terkontrol, ataupun dapat dilakukan pada temperature yang lebih rendah untuk mencegah atau meminimialisir pembakaran permukaan.

b) Artificial Aging
Artificial aging adalah proses perlakuan panas yang dilakukan pada suatu bahan untuk meningkatkan sifat kekerasannya dengan cara mengkombinasikan antara pemanasan di atas suhu kamar dengan waktu pemanasan.


c) Austenitizing
Austenitizing adalah perlakuan panas yang dilakukan dengan memanaskan bahan hingga temperature tertentu hingga membentuk 100% austenite.

d) Full annealing
Full annealing adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan proses anneling pada Ferrous Alloy, umumnya pada low-carbon steel atau medium-carbon steel.

Baja dipanaskan hingga temperature diatas 7380 C dan kemudian didinginkan secara perlahan ( biasanya 100 C per jam), dalam sebuah furnace.

Struktur yang terbentuk melalui full annealing adalah coarse pearlite yang lembut, ductile serta memiliki butir-butir yang kecil dan seragam.

e) Hardenability
f) Jominy end-quench test
Jominy end-quench test adalah proses perlakuan panas yang diawali dengan austenitizing pada bahan yang berbentuk batang, setelah itu di-quench langsung pada salah astu ujungnya dengan semburan air pada suhu 240 C. Dengan begitu, cooling rate menjadi bervariasi sepanjang batang bahan tersebut. Rasio pendinginan terbesar terdapat pada ujung batang yang bersentuhan langsung dengan air. Hal ini menyebabkan tingkat kekerasan sepanjang batang menjadi bervariasi pula. Tingkat kekerasan batang yang kontak langsung dengan media qunch adalah yang tertinggi, tingkat kekerasan batang berkurang seiring jarak dari media quench.

g) Overaging
Overaging adalah bagian dari precipitation hardening dimana jika alloy dipanaskan kembali dan ditahan pada temperature tertentu pada temperature tinggi selama waktu yang cukup lama sehingga precipitate mulai menyatu dan tumbuh.Mereka menjadi lebih besar tetapi lebih sedikit, hasilnya adalah alloy menjadi lebih lembut dan lemah.

h) Natural Aging
Natural aging adalah proses perlakuan panas yang dilakukan pada suatu bahan untuk meningkatkan sifat kekerasannya dengan cara mengkombinasikan antara pemanasan dalam suhu kamar dengan waktu pemanasan.

i) Precipitation Hardening
Precipitation hardening adalah proses perlakuan panas untuk meningkatkan kekuatan struktur dari suatu bahan. Tekniknya adalah dengan mendispersikan secara seragam partikel kecil dari suatu fasa selain fasa asal ke dalam matriks dari fasa asal.

Tiga tahap yang terjadi dalam precipitation hardening, yaitu:
 Larutan padatan di-quench
 Age-hardened, presipitasi dimulai dalam struktur submikroskopis
 Overaging, presipitasi menjadi beragglomerasi

j) Precipitation Heat Treatment
k) Process Annealing
Process annealing, yang disebut juga intermediate annealing, subcritical annealing, atau in-process annealing, adalah proses perlakuan panas dimana bahan di-anneal untuk mengembalikan tingkat keulutannya, sebagian atau seluruh bagian bahan di-exhaust dengan pengerasan kerja selama cold-working. Setelah itu, bagian bahan tersebut dapat mengalami proses pengerjaan lebih jauh sampai bentuk akhir yang diinginkan. Jika tempratur yang digunakan terlalu tinggi dan/atau waktu annealing yang terlalu lama, akan menyebabkan pertumbuhan butir, dengan efek yang tidak diinginkan pada tingkat formability dari bagian yang dianneal itu.

l) Solution Heat Treatment
Pada solution heat treatment, alloy dipanaskan hingga mencapai fase kappa solid solution, katakanlah 5400 C (10000F) dan kemudian didinginkan dengan cepat, misalnya, dengan di-quench dalam air. Struktur yang dihasilkan segera setelah quenching terdiri hanya satu fasa kappa. Alloy ini memiliki kekuatan moderat dan tingkat keuletan yang dapat dipertimbangkan.

m) Spheroidizing

n) Stess Relief
Stress relief, yang sering disebut juga sebagai stress relief annealing atau stress relieving, adalah proses perlakuan panas yang ditujukan untuk mengurangi atau mengeliminasi tekanan-tekanan residual. Temperatur dan waktu yang dibutuhkan dalam proses ini tergantung oleh bahan dan magnitude dari tekanan-tekanan residual yang ada. Tekanan-tekanan residual yang ada dapat terjadi selama waktu forming, machining, atau proses pembentukan lain yang dapat disebabkan oleh perubahan volume selama transformasi fasa.

Untuk baja, part tidak perlu dipanaskan hingga7380C agar dapat menghindari transformasi fasa. Pendinginan lambat, seperti terjadi dengan udara bebas, biasanya digunakan. Proses ini menghasilkan kestabilan dimensional dalam situasi-situasi dimana subsequent relaxing dari tekanan-tekanan residual dapat menyebabkan distorsi dari part ketika dalam service time(guarantee time). Proses ini juga mengurangi tendensi hingga peretakan akibat tekanan korosi.

o) Maraging
Maraging adalah precipitation hardening untuk kelompok spesial dari alloy high-strength iron-base. Kata maraging berasal dari kata martensite age hardening. Dalam proses ini, satu atau lebih intermetallic compound dipresipitasi dalam matriks low-carbon martensite. Umumnya, baja maraging dapat mengandung 18% Nickel sebagai tambahan elemen lain dan aging dilakukan pada temperature 4800C (9000F).

Proses pengerasan dengan maraging tidak tergantung dari cooling rate, akibatnya, tingkat kekerasan seragam dapat dihasilkan diseluruh bagian dengan distorsi minimal. Biasanya, penggunaan maraging steel dalam dies dan tooling untuk casting, molding, forging, dan extrusion,

2. Heat Treatment Termo-kimia
a) Karburisasi
b) Nitriding
c) Karbo-nitriding
d) De-karburisasi
e) Boronizing
Boronizing adalah proses perlakuan panas termo-kimia pada baja dimana baja dipanaskan dengan menggunakan gas atau padatan yang mengandung boron yang kontak langsung dengan bagiannya.

Karakteristik umum dari baja hasil proses ini adalah permukaan yang sangat keras dan wear resistance, case depth 0.025-0.075 mm. Umumnya baja boronizing digunakan sebagai tool dan die steel.

f) Cyaniding
Cyaniding adalah proses perlakuan panas yang dikerjakan pada low-carbon steel dan alloy steel dimana steel dipanaskan hingga 760-8450C dalam molten bath dari larutan sianida(misalnya natrium sianida) dan garam lain.

Dalam proses ini, unsur C dan N ditambahkan pada permukaan baja, sehingga karakteristik hasil proses ini adalah kekerasan permukaan dari 53-62 HRC, case depth 0.07-0.5 mm, dan lebih sedikit distorsi daripada karburisasi.

Umumnya, aplikasi dari baja yang mengalami proses ini adalah sebagai baut, mur, sekrup dan gear kecil.

3. Heat Treatment Termo-mekanik
a) TMT Temp. Tinggi
b) TMT Temp. Rendah

ISLAM DENGAN KEHIDUPAN POLITIK

Milenium ketiga yang disertai dengan iklim globalisasi, ditandai dengan beberapa hal yang berkesinambungan dari abad modern dan modernisasi. Pada masa ini, semakin menguatnya materialisme, persaingan global dan kebebasan bertindak yang luar biasa. Hal ini disebabkan oleh pesatnya kemajuan ilmu dan teknologi.

Selain itu, masa-masa ini juga ditandai dengan menguatnya paham sekulerisme yang berusaha untuk memisahkan agama dengan kehidupan politik. Paham sekulerisme muncul di Eropa akibat masa renessaincce. Paham ini berpendapat bahwa kehidupan dunia tidak bisa dicampurkan dengan kehidupan akhirat. Paham ini muncul sebagai pemberontakan akibat kediktatoran gereja-gereja di Eropa yang terkadang malah mendukung kerajaan daripada rakyat jelata dengan alasan-alasan agama, sehingga sekulerisme yang selalu mengutamakan rasio menjadi jalan melawan agama yang ajarannya tidak dapat diterima akal pikiran.

Tentunya jika sekulerisme dihadapkan dengan ajaran Islam akan berbeda. Karena Islam adalah agama yang sempurna yang di dalamnya telah terkandung semua tuntunan untuk segala aspek kehidupan. Dan juga ajaran-ajaran Islam dapat diterima akal sehat. Agama Islam, melalui wahyu Allah SWT. dapat menjelaskan berbagai hal yang tidak mampu dijelaskan oleh akal, pikiran, dan pengalaman manusia. Oleh karena itu, manusia dalam masa modern atau postmodern tetap membutuhkan agama sebagai tuntunannya menjalani kehidupan. Islam sebagai suatu agama yang sempurna memiliki tuntunan dalam menjalani kehidupan poltik. Dan adalah suatu urgensi untuk segera melaksanakan kehidupan politik yang berlandaskan ajaran-ajaran Islam

Politik, dalam arti umum berarti segala cara(siasat) yang dilakukan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan, sedangkan dalam arti khusus, politik berarti segala upaya yang dilakukan untuk memperoleh, mempertahankan dan menggunakan kekuasaan baik untuk tujuan positif maupun tujuan negatif. Islam boleh jadi merupakan agama yang paling kaya dengan pemikiran politik, Pemikiran politik Islam terentang mulai masalah etika politik, filsafat politik, agama, hukum, hingga tata negara.

Pemikiran politik Islam dipengaruhi oleh pemikiran politik Plato, Aristoteles, dan Iran kuno. Tapi keragaman khazanah pemikiran politik Islam itu bisa dikatakan bermuara pada pemikiran tentang hubungan agama dan negara. Bolehlah kita sebut pemikiran para pemikir muslim yang menginginkan pemisahan Islam dan politik sebagai pemikiran politik Islam dan pemikiran yang menghendaki penyatuan Islam dan politik sebagai pemikiran Islam politik. Ketika sejak Revolusi Prancis agama Kristen relatif telah selesai membahas hubungan gereja dan negara–bahwa gereja harus terpisah dari negara—Islam masih berkutat pada persoalan yang satu ini, sejak zaman Nabi hingga zaman kini.
Pendapat-pendapat para ahli asing tentang Islam dan kehidupan politik :
1. Dr. V. Fitzgerald berkata: "Islam bukanlah semata agama (a religion), namun ia juga merupakan sebuah sistem politik (a political system). Meskipun pada dekade-dekade terakhir ada beberapa kalangan dari umat Islam, yang mengklaim diri mereka sebagai kalangan 'modernis', yang berusaha memisahkan kedua sisi itu, namun seluruh gugusan pemikiran Islam dibangun di atas fundamental bahwa kedua sisi itu saling bergandengan dengan selaras, yang tidak dapat dapat dipisahkan satu sama lain".
2. Prof. C. A. Nallino berkata: "Muhammad telah membangun dalam waktu bersamaan: agama (a religion) dan negara (a state). Dan batas-batas teritorial negara yang ia bangun itu terus terjaga sepanjang hayatnya".
3. Dr. Schacht berkata : " Islam lebih dari sekadar agama: ia juga mencerminkan teori-teori perundang-undangan dan politik. Dalam ungkapan yang lebih sederhana, ia merupakan sistem peradaban yang lengkap, yang mencakup agama dan negara secara bersamaan".
4. Prof. R. Strothmann berkata : "Islam adalah suatu fenomena agama dan politik. Karena pembangunnya adalah seorang Nabi, yang juga seorang politikus yang bijaksana, atau "negarawan".
5. Prof D.B. Macdonald berkata :"Di sini (di Madinah) dibangun negara Islam yang pertama, dan diletakkan prinsip-prinsip utama undang-undang Islam".
6. Sir. T. Arnold berkata : " Adalah Nabi, pada waktu yang sama, seorang kepala agama dan kepala negara".
7. Prof. Gibb berkata : "Dengan demikian, jelaslah bahwa Islam bukanlah sekadar kepercayaan agama individual, namun ia meniscayakan berdirinya suatu bangun masyarakat yang independen. Ia mempunyai metode tersendiri dalam sistem kepemerintahan, perundang-undangan dan institusi".
Islam menunjukkan bagaimana seharusnya berkehidupan politik. Peranan Islam dalam kehidupan politik dapat kita lihat dari hal-hal sebagai berikut:
1. Islam menghendaki kehidupan politik berdasarkan kedaulatan rakyat (demokrasi). Terkadang kita melihat bagaimana Islam sering dikaitkan dengan sistem teokrasi dan monarki, namun sesungguhnya Islam bukanlah agama yang menghendaki teokrasi dan monarki. Islam menghendaki adanya kedaulatan rakyat secara utuh, maksudnya adalah bila rakyat di suatu negara menghendaki negaranya berlandaskan demokrasi, maka negara tersebut haruslah berlandaskan demokrasi, dan bila rakyat di suatu negara menghendaki negaranya berlandaskan teokrasi dan monarki, maka negara tersebut haruslah berlandaskan teokrasi dan monarki. Tetapi, demokrasi, teokrasi, dan monarki yang dimaksud bukanlah hasil kesepakatan beberapa orang saja. Apapun sistem yang dipakai, satu-satunya hal yang harus diingat adalah bahwa apapun sistem yang digunakan, kekuasaan Allah adalah yang paling utama, sehingga dalam berkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tetap berlandaskan Al-Quran dan Al-Hadits
2. Setiap pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam surat Ali Imran ayat 159, Allah SWT. berfirman:
“Maka dengan rahmat Allah, menjadi lunaklah hatimu terhadap mereka. Jika sekiranya engkau berhati kasar, niscaya mereka akan menjauhimu. Maka maafkanlah mereka dan mintakanlah ampun untuk mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka tentang urusan itu. Apabila kau telah berusaha, maka bertawakallah kepada Allah. Seseungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal”.
Dari firman Allah ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa dalam menyelesaikan suatu masalah yang menyangkut kepentingan orang banyak, kita harus bermusyawarah.
3. Islam melarang umatnya untuk memaksakan pendapat. Agama Islam menyeru umat manusia untuk tidak melakukan paksaan, apakah memaksa untuk masuk agam Islam ataupun memaksakan pendapat-pendapat pribadinya. Kita harus menghormati pendapat orang lain karena belum tentu pendapat kita yang benar. Hal ini disebabkan hanya Allah yang Maha Benar.
4. Dalam memilih pemimpin, umat Islam wajib memilih pemimpin berdasarkan sifat-sifat Rasulullah SAW. yaitu siddiq, amanah, fathanah, dan tabligh. Rasulullah SAW telah mencontohkan bagaimana seharusnya seorang pemimpin itu. Kepemimpinan Nabi Muhammad sangat diakui oleh kawan-kawannya, maupun musuh-musuhnya. Seperti yang dikatakan oleh para ahli diatas, Nabi Muhammad telah membangun agama dan negara secara bersamaan. Rasulullah mencontohkan bagaimana seorang pemimpin seharusnya bersikap. Pemimpin harus jujur, sehingga rakyat bisa mempercayainya dan tidak terjadi korupsi. Pemimpin harus amanah, sehingga ia akan menepati janji-janjinya dan rakyat akan setia mengikuti serta terus setia terhadapnya. Pemimpin harus cerdas, sehingga masalah-masalah yang ada dapat ia selesaikan denga baik. Pemimpin harus tabligh, sehingga komunikasi yang terjalin antara dirinya dan rakyatnya dapat berlangsung dengan baik. Inilah tuntunan Islam dalam memilih pemimpin.
5. Islam mewajibkan umatnya untuk patuh pada pemimpinnya. Dalam surat An-Nisa ayat 59 Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, taatlah paad Allah dan taatlah pada Rasul dan orang-orang yang memimpinmu(ulil amri)…”.
Jelaslah bahwa Islam mewajibkan umatnya untuk taat pada pemimpinnya, tentunya jika mereka menyeru pada kebaikan.
6. Islam mewajibkan umatnya untuk bersikap adil. Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa ayat 58:
“Sesungguhnya Allah menyuruhmu untuk membayarkan amanat kepada yang berhak, dan apabila kamu menghukum manusia, hendaklah kamu hokum dengan keadilan. Sesungguhnya Allah sebaik-baik mengajarmu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.
Dari surat ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa Islam mewajibkan umatnya untuk berlaku adil.
7. Umat Islam terutama pemimpinnya diwajibkan untuk menyeru dalam kebaikan dan melarang kemungkaran. Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 104 telah berfirman:
“Hendaklah ada diantara kamu umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh dengan ma’ruf (yang baik-baik) dan mencegah dari yang mungkar (yang buruk-buruk); dan mereka itulah yang menang”.
Dari firman Allah diatas yang dimaksud “diantara kamu umat yang menyeru” adalah para pemimpin. Jadi pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Selanjutnya, bagaimanakah politik Islam itu? Politik Islam ialah aktivitas politik sebagian umat Islam yang menjadikan Islam sebagai acuan nilai dan basis solidaritas berkelompok. Pendukung perpolitikan ini belum tentu seluruh umat Islam. Karena itu, mereka dalam kategori politik dapat disebut sebagai kelompok politik Islam, juga menekankan simbolisme keagamaan dalam berpolitik, seperti menggunakan perlambang Islam, dan istilah-istilah keislaman dalam peraturan dasar organisasi, khittah perjuangan, serta wacana politik.
Politik Islam secara substansial merupakan pengkondisian Islam dengan kekuasaan dan negara yang melahirkan sikap dan perilaku (political behavior) serta budaya politik (political culture) yang berorientasi pada nilai-nilai Islam.
Dalam penghadapan dengan kekuasaan dan negara, politik Islam di Indonesia sering berada pada posisi dilematis. Dilema yang dihadapi menyangkut tarik-menarik antara tuntutan untuk aktualisasi diri secara deferminan sebagai kelompok mayoritas dan kenyataan kehidupan politik yang tidak selalu kondusif bagi aktualisasi diri tersebut. Sebagai akibatnya, politik Islam dihadapkan pada beberapa pilihan strategis yang masing-masing mengandung konsekuensi dalam dirinya:
1. strategi akomodatif-justifikatif (bersikap konservatif) terhadap kekuasaan negara yang sering tidak mencerminkan idealisme Islam dengan konsekuensi menerima penghujatan dari kalangan "garis keras" umat Islam.
2. strategi isolatif-oposisional (bersikap radikal), yaitu menolak dan memisahkan diri dari kekuasaan negara untuk membangun kekuatn sendiri, dengan konsekuensi kehilangan faktor pendukungnya, yaitu kekuatan negara itu sendiri, yang kemudian dikuasai dan dimanfaatkan oleh pihak lain.
3. strategi integratif-kritis (bersikap moderat), yaitu mengintegrasikan diri ke dalam kekuasaan negara, tetapi tetap kritis terhadap penyelewengan kekuasaan dalam suatu perjuangan dari dalam. Namun, strategi ini sering berhadapan dengan hegemoni negara itu sendiri, sehingga efektifitas perjuangannya dipertanyakan.

LNG VS CNG


LPG atau Liquified Petroleum Gas disimpan dalam tabung gas dengan berat kotor 15 kg dan berat bersih 12 kg, temperature didalam tabung 15oC dan pressure 1,0133 bar. Sedangkan, CNG atau Compressed Natural Gas disimpan dalam tabung dengan tekanan hingga 200 bar.

Baik LPG maupun CNG, keduanya sama-sama hidrokarbon propane atau butane, tetapi memiliki perbedaan tekanan tabung yang amat berbeda. Propane dan Butane dalam fase cair membutuhkan space yang lebih kecil daripada dalam fase gasnya. Sebagai perbandingan, satu mol propane dalam fase cair memiliki massa 44 gram dan dengan massa jenis 1,55 g/mL, berarti memiliki volume 55 mL. Jadi space yang dibutuhkan untuk 1 mol propane adalah 28,39 mL. Sedangkan dalam fase gas pada Room Temperature Pressure, satu mol propane memiliki volume 24 L, yang berarti membutuhkan space sebesar itu pula.

Dalam penggunaannya sehari-hari, bahan bakar ini harus efisien, dapat dibawa dan aman penempatan dan penggunaanya. Pada LGP, propane dan butane ada dalam fase gas, sehingga volumenya sudah kecil, jadi tidak dibutuhkan tabung bertekanan tinggi untuk menjaganya dalam volume yang ada. Sedangkan, pada CNG, propane atau butane berada dalam fase gasnya sehingga dalam jumlah mol yang sama dengan LPG volumenya amat besar, sehingga dibutuhkan tekanan yang besar untuk mengkompressinya sehingga volumenya menjadi lebih kecil agar dapat digunakan(bayangkan jika tidak dikompressi, butuh satu tangki Plumpang untuk menjadi penampung bahan bakar taksi). Oleh karena itu, tangki gas yang digunakan bertekanan tinggi agar dapt menjaga volume gas tetap kecil dan dapat digunakan secra efisien serta dapat dibawa.

Dari segi mobilitas, LPG dan CNG telah memiliki kesamaan karena volume tabung atau tangkinya sudah sama. Namun, bahan bakar lebih mudah terbakar(lebih banyak menghasilkan energi) pada fase gasnya daripada fase cairnya. Inilah alasan penggunaan CNG. Jika dilihat dari aspek safety, baik LPG maupun CNG memiliki kelebihan dan kekurangan. CNG disimpan dalam tabung bertekanan tinggi, sehingga memiliki resiko terjadinya ledakan yang besar. Inilah alsan dalam rumah tangga lebih dipilih LPG daripada CNG. Tetapi, CNG lebih ramah lingkungan karena pembakaran dalam fase gas lebih sempurna daripada pembakaran dalam fase cair. Inilah alasan penggunaan CNG pada kendaraan bermotor, agar tidak menimbulkan polusi udara.

APLIKASI METROLOGI DALAM INDUSTRI BAUT


1. Pendahuluan
Baut adalah elemen pengencang (fastener) pada mesin yag berfungsi untuk mengencangkan hubungan antara dua atau lebih elemen mesin lain. Sebagai pengencang, baut memiliki peranan penting bagi kerja suatu mesin atau alat.

Baut adalah daerah heliks yang terbentuk dari sebuah ulir heliks yang kontinu dari suatu section yang seragam pada suatu permukaan luar atupun dalam dari sebuah silinder atau cone. Beberapa pengertian yang harus diketahui sebelum melakukan pengukuran baut: kepela baut yaitu bagian baut yang dapat berbentuk segi enam dan lain-lain yang berfungsi sebagai holder untuk melepas atau memasukkan baut, crest yaitu bagian puncak dari ulir, root yaitu bagian terendah dari ulir, flank yaitu bagian yang menghubungkan crest dan root, thread angle adalah sudut yang terbentuk dari flank-flank yang berdekatan, sudut flank adalah sudut yang terbentuk dari flank dengan garis normal dari garis pitch, major diameter adalah diameter yang terbentuk dari jarak antar crest yang berseberangan, minor diameter adalah diameter yang terbentuk dari jarak antar root yang berseberangan.[1]

Metrologi yang dilakukan dalam industri baut adalah upaya untuk menjaga kualitas baut. Namun demikian, harus diperhatikan bahwa metrologi yang digunakan harus dapat seefektif dan seefisien mungkin agar tidak menambah biaya produksi. Alat ukur yang digunakan harus dapat member hasil yang akurat dan presisi tetapi tidak mahal. Umumnya alat ukur yang digunakan dalam metrologi baut adalah Screw-pitch gauge, thread screw micrometer, Coordinate Measuring Machine.

Dalam industry baut dikenal sistem metrik, yaitu sistem ukuran baut standar internasional. Oleh karena itu, metrology dilakukan agar baut dapat sesuai dengan sistem metrik sehingga dapat memenuhi standar internasional.

2. Data
Metrologi yang dilakukan pada baut meliputi pengukuran:
a. Bentuk kepala baut
b. Cylindrisity dari sumbu baut
c. Jarak antar crest
d. Major diameter
e. Minor diameter
f. Kekasaran permukaan

Bentuk kepala baut dapat diukur coordinate measuring machine (CMM) ataupun micrometer. Cylindrisity dari sumbu baut diukur melalui profile projector ataupun CMM. Jarak antar crest umumnya diukur dengan screw pitch gauge, tetapi dapat pula dengan CMM. Major diameter dapat diukur dengan menggunakan micrometer biasa, namun jika diinginkan suatu ketelitian yang lebih, dapat digunakan bench micrometer. Minor diameter dapat diukur dengan menggunakan comparators berupa Vee-pieces yang kontak dengan root , namun Vee-pieces hanya dapat digunakan untuk baut dengan ulir Whitworth dan B.A. , sedangkan untuk jenis lain, dapat digunakan profile projector. Kekasaran baut diukur dengan CMM atau dengan Surface tester. Indikator kekasaran baut sendiri adalah ketebalan ulir dan kekasaran ulir.

3. Pembahasan
Metrologi dilakukan untuk kebutuhan inspeksi kualitas dari manufacturing baut, sehingga hanya berfungsi untuk menjaga kualitas baut bukan meningkatkan kualitas baut. Metrologi diupayakan untuk seefisien mungkin dan seefektif mungkin agar dapat mempertahankan kualitas baut dan menjaga agar biaya produksi tetap rendah sehingga perlu dipilih alat ukr yang mapu mengakomodir hal-hal ini.

Pengukuran bentuk kepala baut dilakukan sesuai dengan kondisi operasional dan kebutuhan fungsional baut. Bila kondisi operasional dan kebutuhan fungsional yang tinggi, seperti pada industry oil and gas, maka digunakan CMM untuk menjamin keakurasian pengukuran. Sedangkan untuk kebutuhan yang lebih rendah dapat digunakan micrometer agar tidak terlalu menambah biaya produksi.

Pengukuran Cyllindrisity dari baut digunakan profile projector untuk menjamin baut dapat masuk ke lubang. Dari pengukuran ini pun dapat diambil tingkat kemiringan sumbu baut. Sehingga dapat diantisipasi kemungkinan baut tidak dapat masuk ke dalam lubang. Namun, dapat pula digunakan CMM jika dperlukan dalam kebutuhan yang tinggi

Pengukuran jarak antar crest dilakukan dengan menggunakan comparators berupa screw pitch gauge. Alat ini sangat membantu dalam metrology jarak antar crest, mengingat fungsi dari jarak anatar crest yang membuat baut bisa mengencangkan sambungan. Alat ini juga relatif jauh lebih murah bila dibandingkan dengan pengukuran dengan CMM.

Pengukuran major diameter umumnya dapat dilakukan dengan micrometer biasa. Namun, untuk kebutuhan yang lebih tinggi, dapat menggunakan bench micrometer karena memiliki tingkat ketelitian yang lebih baik.

Pengukuran minor diameter untuk jenis ulir Whitworth dan B.A. dapat menggunakan Vee-pieces yaitu suatu comparators yang telah memiliki beragam variasi ukuran diameter. Akan tetapi, secara umum, minor diameter diukur dengan menggunakan profile projectors yang lebih baik karena lebih teliti. Vee-pieces sendiri memiliki kelemahan, yaitu keakurasiannya tergantung dari bahan pembuatnya
Pengukuran kekasaran permukaan baut ditujukan dalam hal waktu penggunaan baut. Baut harus memiliki sifat tahan aus. Oleh sebab itu kekasarannya pun harus diperhatikan. Kekasaran ini ditentukan oleh tebalnya ulir dan kekasaran permukaan ulir (flank). Dalam hal ini, pengukuran yang dilakukan menggunakan CMM atau surface tester yang relatif mahal namun menjadi hal yang penting karena menentukan kualitas baut.

4. Kesimpulan
a. Baut memiliki karakteristik sebagai elemen mesin yang tahan aus dan fit dengan lubang pasangannya.
b. Akibat karakteristik baut tadi, intervensi metrology dilakukan pada pengukuran Bentuk kepala baut, Cylindrisity dari sumbu baut, Jarak antar crest, Major diameter, Minor diameter, dan Kekasaran permukaan.
c. Bentuk kepala baut dapat diukur coordinate measuring machine (CMM) ataupun micrometer.
d. Cylindrisity dari sumbu baut diukur melalui profile projector ataupun CMM.
e. Jarak antar crest umumnya diukur dengan screw pitch gauge, tetapi dapat pula dengan CMM.
f. Major diameter dapat diukur dengan menggunakan micrometer biasa atau dengan bench micrometer.
g. Minor diameter dapat diukur dengan menggunakan comparators berupa Vee-pieces atau dapat digunakan profile projector.
h. Kekasaran baut diukur dengan CMM atau dengan Surface tester.
i. Pemilihan alat ukur ditentukan oleh kebutuhan fungsional dan keadaan operasional dari baut itu sendiri

5. Referensi
John V. Ligget. Dimensional Variation Management Handbook : A Guide for Quality, Design and Manufacturing Engineers, Prentice Hall, New Jersey, 1993.
R.K. Jain, Engineering Metrology fifth ed., Hanna Publishers, Delhi, 1979.
Taufiq Rochim, Spesifikasi, Metrologi, dan Kontrol Kualitas Geometrik. Penerbit ITB, Bandung, 2001

Solving Energy Crisis in Indonesia

What’s going on in Indonesia? Nowadays, Indonesia is facing energy crisis which is a global effect that we can’t object. This situation happens due to the fact that Indonesia relay too much in non-renewable energy. Moreover, the energy, especially energy from fossil that we consume, comes from other country, so we can’t refuse the global energy crisis to happen in our beloved country. From internal problem, we can find that some merchants play with the stocks. Another thing is many people from higher social level use the energy much more than people from lower social level. Solving energy crisis in Indonesia can be done by finding alternative energy, saving the use of it, and improving surveillance mechanism.
Firstly, finding alternative energy is the crucial aspect to solve energy crisis. It’s because we are too much dependent in energy from fossil, so when the price of energy from fossil rises up, we can do nothing but hope it falls down again. Alternative energy is a solution to release us from dependency of energy from fossil. It’s our investment because it’s not only solving the problem, but also preventing the same problem in the future.
Secondly, to solve energy crisis in short term, we actually have to save the use of it. The data from Ministry of Energy and Mineral Resources shows that there is 50% of the energy wasted without any uses. It means that we are too wasteful in using the energy. Other reason is saving the use of the energy can reduce the scarcity of the energy, especially energy from fossil. As we know, energy from fossil is one of non-renewable resources, so when we use it too much, the scarcity will happen and create a huge increasing of the price of energy from fossil. Finally, it will damage our economic development. Economist said that by saving the use of the energy, the price of it will decrease, so people can afford it.
Finally, to support and strengthen those two efforts, we have to improve the surveillance mechanism. Based on the data from Energy Watch and Indonesian Corruption Watch, there are about 60% of the energy being corrupted by the central and region government. Moreover, 90% of it goes to the people who don’t deserve it, so we can conclude that the surveillance mechanism, nowadays, is too minimal. Another thing to have concern is that there are some people who play with the stocks. They want to get advantages from this crisis. Other reason is with improving the surveillance mechanism; people from different social groups can find and get the stocks without having any troubles. So, it’s urgent to improve the surveillance mechanism.
It is clear that energy crisis is very disadvantaging for everyone in every aspect of life. The efforts that I explained above represent long term, short term, and the preventing ways to overcome the crisis. Those efforts can only be done if people and the government walk side-by-side as one, so that we can get out from this miserable crisis.

HIDUP DALAM GLOBALISASI

Yang harus menjadi perhatian masyarakat Indonesia saat ini adalah bagaimana menghadapi dunia yang penuh dengan perubahan dan persaingan. Indonesia harus lebih berhati-hati dalam iklim persaingan, karena bila ditinjau dari kompetensi masyarakatnya, Indonesia masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan negara lain di dunia. Bahkan, Indonesia sudah harus susah payah untuk mengimbangi kemajuan Vietnam yang usianya lebih muda dari Indonesia.

Dalam menghadapi globalisasi, Indonesia telah melakukan beberapa kesalahan. Yang paling menyedihkan adalah Indonesia seolah-olah pasrah dengan keadaan. Dan kalaupun ada peringatan tentang ancaman globalisasi bagi kesempatan hidup yang layak untuk masyarakat Indonesia, maka hal tersebut tidak ditanggapi dengan. Ada yang menanggapi dengan skeptik dan ada juga yang hanya panik lalu pasrah dengan keadaan ini.

Pada hakekatnya, ada 2 syarat mutlak untuk dapat hidup dalam iklim globalisasi:
1. Penyesuaian diri
Kita harus mampu beradaptasi dalam segala perubahan dan persaingan yang ada di dunia ini. Tujuannya tidak lain, untuk dapat diterima dalam masyarakat dunia.
2. Ikut memberi pengaruh global
Kita jangan hanya menyerah dalam keadaan yang ada di dunia saat ini. Kita juga harus mampu member pengaruh dalam keadaan dunia ini. Dengan Pancasila, kita akan mampu untuk dapat memberi pengaruh besar pada masyarakat dunia. Pancasila memiliki nilai-nilai yang luar biasa hebat dalam merumuskan suatu kehidupan ideal yang diakui oleh para ahli di dunia.

Dalam kehidupan politik, Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ke-3 di dunia, sebenarnya punya peran besar dalam menyebarkan ideologi Pancasila. Dalam kehidupan ekonomi, kegiatan ekonomi yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila, tentunya akan dapat mewujudkan suatu keadaan dimana terdapat keseimbangan liberalis dan sosialis. Dalam kehidupan sosial-budaya, Pancasila menjadi filter bagi pengaruh-pengaruh asing yang masuk ke Indonesia.

KERANGKA BERPIKIR MEMBANGUN BANGSA

Pada dasarnya, paradigma pembangunan nasional adalah Pancasila. Oleh karena itu, kerangka berpikir yang digunakan ketika membicarakan pembangunan nasional adalah berlandaskan Pancasila.
Secara filosofis, hakekat kedudukan Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional mengandung suatu konsekuensi bahwa dalam segala aspek pembangunan nasional harus mendasarkan pada hakekat nilai-nilai dari sila-sila Pancasila. Dan nilai-nilai Pancasila memerintahkan semua pembungan harus ditujukan untuk masyarakat Indonesia seluruhnya, dan untuk pembangunan manusia seutuhnya. Selanjutnya, manusia sebagai makhluk, memiliki kodrat. Kodrat tersebut meliputi:
Susunan : Rohani dan jasmani
Sifat : Makhluk individu dan makhluk sosial
Kedudukan : Makhluk pribadi berdiri sendiri dan makhluk Tuhan YME
Sebagai konsekuensi dari hal tersebut adalah, dalam realisasi pembangunan nasional di berbagai bidang untuk mewujudkan peningkatan harkat dan martabat manusia secara konsisten berdasarkan nilai-nilai hakekat kodrat manusia tersebut.


A. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional Bidang Politik
Pembangunan dan pengembangan bidang politik harus mendasarkan pada dasar ontology manusia. Kehidupan politik di suatu Negara harus benar-benar untuk merealisasikan tujuan demi harkat dan martabat manusia. Kehidupan politis suatu Negara dapat dikaji secara kritis dengan melihat adanya norma dan kewajiban yang berkaitan dengan kehidupan bernegara misalnya, konsep Negara (state), kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision making), kewenangan (authority), pembagian (distribution), serta alokasi
Ada 2 hal yang mendasar dalam sistem politik Negara:
• Tuntutan hak dasar kemanusiaan yang di dalam istilah ilmu hukum dan istilah kenegaraan disebut hak asasi manusia (HAM)
• Kekuasaan yang tersumber pada penjelmaan hakekat manusia sebagai makhluk dwitunggal yang terjelma sebagai rakyat
Dalam sila Pancasila tersusun atas suatu urutan yang sistematis., bahwa alam politik Negara harus mendasar pada kerakyatan (sila IV). Adapun pengembangan dan aktualisasi politik Negara berdasarkan pada moralitas Ketuhanan (sila I), moral kemanusiaan (sila II), moral persatuan (sila III), dan semua itu demi tercapainya keadilan dalam hidup bersama (sila V). Sehingga, praktek-praktek politik yang menghalalkan segala cara dengan memfitnah, memprovokasi, menghasut rakyat tidak berdosa untuk diadu domba, harus segera diakhiri.

B. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional Bidang Ekonomi
Saat ini, akibat proses globalisasi, ekonomi dunia menjurus ke arah kapitalisme, di mana yang kuatlah yang menang. Sedangkan di beberapa sisi dunia, muncul pula ekonomi sosialisme dan komunisme, di mana semua orang mendapat sama sehingga kepemilikan individu tidak diakui. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan suatu sistem ekonomi yang mendasarkan pada ekonomi humanistik, yaitu dikembangkan untuk kesejahteraan rakyat secara luas tanpa mengabaikan hak-hak individu.
Pancasila telah menyediakan suatu konsep pembangunan ekonomi yang mampu mengakomodir kedua hal itu. Pancasila pada sila ke-5, keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, mengandung makan bahwa proses pembangunan ekonomi harus ditujukan untuk rakyat tanpa mengabaikan hak-hak individu rakyat, dan perekonomian berlandaskan rasa kekeluargaan. Rumusan ini telah diakui dunia sebagai rumusan ekonomi terbaik. Namun, masih belum maksimal dari segi pelaksanaannya.

C. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional Bidang Sosial-Budaya
Dalam aspek pembangunan sosial-budaya, hendaknya berdasarkan sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki masyarakat tersebut. Nilai-nilai ini harus digunakan untuk melakukan segala perubahan yang menuju pada suatu perbaikan di segala bidang. Sayangnya, di Indonesia, yang terjadi adalah suatu anti klimaks dari proses reformasi yang terjadi.
Dalam prinsip etika Pancasila pada hakekatnya bersifat humanistik, artinya nilai-nilai Pancasila mendasarkan pada nilai kebaikan yang bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk berbudaya. Pancasila sebagai kerangka berpikir manusia Indonesia dapat menjadi:
• Pendorong untuk bersikap dalam kehidupan berbangsa, yaitu melepaskan simbol budaya dari keterikatan struktur masyarakat
• Transendentalisasi, yaitu meningkatkan derajat kemanusiaan dan kebebasan rohani
Oleh karena itu, suatu tugas bagi bangsa Indonesia pada saat ini untuk mengembangkan aspek sosial budaya dengan berdasarkan nilai-nilai Pancasila, yang secara lebih terinci berdasarkan nilai Ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan dan nilai kerakyatan.